Jumat, 17 Maret 2017

PENGERTIAN PSIKOTERAPI DAN KONSELING





A. Definisi Psikoterapi
Dilihat secara etimologis psikoterapi mempunyai arti sederhana, yakni “psyche” yang artinya jelas yaitu “mind” atau sederhananya: jiwa dan “therapy” mengasuh, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah “perawatan terhadap aspek kejiwaan” seseorang.
Pengertian psikoterapi menurut beberapa tokoh:
  • ·         Watson & Morse (1977) Bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis, pada mana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran, perasaan dan tindakannya,
  • ·         Corsini (1989) Psikoterapi adalah proses formal dari interaksi antara dua pihak, setiap pihak biasanya terdiri dari satu oran, tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak, dengan tujuan memperbaiki keadaan yyang tidak menyenangkan (distress) pada salah satu dari kedua pihak karena ketidakmampuan atau malafungsi pada salah satu dari bidang-bidang berikut: fungsi kognitif (kelainan pada fungsi berfikir), fungsi afektif (penderitaan atau kehidupan emosi yang tidak menyenangkan) atau fungsi perilaku (ketidaktepatan perilaku); dengan terapis yang memiliki teori tentang asal-usul kepribadian, perkembangan, mempertahankan dan mengubah bersama-sama dengan beberapa metode perawatan yang mempunyai dasar teori dan profesinya diakui resmi untuk bertindak sebagai terapis.
  • ·         Ivey & Simek-Downing (1980) Psikoterapi adalah proses jangka panjang, berhubungan dengan upaya merekonstruksi seseorang dan perubahan yang lebih besar pada struktur kepribadian.
Menurut pendapat beberapa para ahli diatas, dapat disimpulkan pengertian psikoterapi merupakan interaksi sistematis klien-terapis memanfaatkan prinsip psikologis, untuk melakukan pengubahan pikiran, perasaan dan perilaku klien, dengan tujuan membantu klien mengatasi perilaku abnormal, memecahkan masalah dan atau berkembang sebagai individu.

B. Definisi Konseling
 Konseling secara etimologi, berasal dari bahasa latin, yaitu consilium (dengan atau bersama), yang dirangkai dengan menerima atau memahami. Dalam bahasa Anglo saxon, istilah konseling berasal dari sellan, yang berarti menyerahkan atau menyampaikan.
Konseling merupakan proses wawancara tatap muka antara dua orang (konselor dan klien) yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada klien, sehingga klien dapat memecahkan masalahnya dan lebih berkembang dalam kehidupan sekarang dan masa depannya. Menurut British Association of counseling (dalam Mappiare, 2004), konseling merupakan suatu proses bekerja dengan orang banyak, dalam suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.

PERBEDAAN PSIKOTERAPI DAN KONSELING
A. Letak Perbedaan Antara Psikoterapi dan Konseling
Perbedaan antara psikoterapi dan konseling dapat  dilihat berdasarkan klien, konselor dan penyelenggara, serta metode yang digunakan
  •   Dilihat dari Klien, Konselor dan Penyelenggara
Secara tradisional membedakan konseling dan psikoterapi mudah karena pada konseling, konselor menghadapi klien yang normal, sedangkan psikoterapi, terapis menghadapi klien yang mengalami neurosis atau psikosis. Patterson (1973) dan Pallone (1977) mengatakan konseling diberikan pada klien, sedangkan psikoterapi diberikan pada seorang pasien.
Konselor dan Psikoterapis memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, namun ada kesamaan yang terletak pada subjek tertentu yang harus dilatih dan dipelajari seperti teori dasar kepribadian dengan perkembangan, gangguan, perubahan dan penilaian dan alat penilainya.
Konseling bisa dilakukan di Lembaga Pendidikan seperti sekolah, Perguruan Tinggi, Biro Khusus atau praktik pribadi. Psikoterapi dilakukan dalam kegiatan yang sifatnya klinis di Lembaga Pendidikan dengan pengaturan dan suasana yang khusus. Namun, psikoterapi banyak dilakukan di Rumah Sakit, Lembaga khusus atau praktik pribadi yang berhubungan dengan kesehat
  •  Dilihat dari Metode

Perbedaan antara konseling dan psikoterapi tidak besar karena berbagai metode bisa dipakai keduanya, seperti rapport, menerima dan menghargai hakikat dan martabat pasien, kualitas hubungan dengan pembatasan-pembatasannya. Namun, perbedaan antara keduanya diungkapkan oleh Stefflre & Grant (1972) yaitu konseling ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih sedikit waktu pertemuannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien, lebih memfokuskan pada aktivitas kesadaran, lebih memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan transferens, lebih menekankan pada situasi yang riil, lebih kognitif dan berkurang intensitas emosi, lebih menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburannya.

Dari berbagai perbedaan dilihat dari berbagai aspek-aspeknya antara konseling dan psikoterapi, maka lebih jelasnya dapat disimpulkan sebagaimana tabel berikut :
Perbedaan
Konseling
Psikoterapi
Jenis Bantuan
Bantuan non material (bantuan psikologis).
Bantuan psikis.
Pihak yang terlibat
1. Konselor.
2. Konseli.
1. Para ahli kejiwaan.
2. Individu yang mengalami gangguan kejiwaan (kesehatan mentalnya terganggu).
Proses
1. Wawancara konseling sebagai alat utama.
2. Berkelanjutan.
3. Normatif.
1. Menggunakan obat penenang.
2. Berkelanjutan hingga gangguan kejiwaan hilang.
Tahapan
1. Membina hubungan baik (rapport).
2. Explorasi masalah.
3. Merumuskan tujuan.
4. Merencanakan bantuan.
5. Evaluasi, tindak lanjut.
Mengikuti tahapan dokter spesialis gangguan kejiwaan.
Hasil (output)
1. Individu yang mandiri.
2. Mencapai KES (Kehidupan Efektif Sehari-hari).
3. Terpecahkannya suatu masalah yang dihadapi individu.
Gangguan kejiwaan yang diderita oleh pasien hilang (sembuh).


 B. Tujuan Psikoterapi dan Konseling
Konseling dan Psikoterapi merupakan suatu usaha profesional untuk membantu/memberikan layanan pada individu-individu mengenai permasalahan yang bersifat psikologis. Dengan kata lain Konseling dan Psikoterapi bertujuan memberikan bantuan kepada klien untuk suatu perubahan tingkah (behavioral change), kesehatan mental positif (positive mental health), pemecahan masalah (problem solution), keefektifan pribadi (personal effectiveness), dan pembuatan keputusan (decision making). Dengan demikian seorang konselor perlu didukung oleh pribadi dan keterampilan yang dapat menunjang keefektifan konseling.
Menurut Hans dan MacLean (1995) konseling menitikberatkan pada upaya pencegahan agar tidak terjadi penyimpangan. Konseling bertujuan untuk membantu seseorang menghadapi tugas-tugas perkembangan, contohnya remaja yang menghadapi masalah seks. Sedangkan psikoterapi menyembuhkan penyimpangan yang terjadi baru melakukan pencegahan agar penyimpangan itu tidak timbul kembali. Dapat dikatakan bahawa psikoterapi bertujuan untuk menyembuhkan.
Menurut Mowrer (1953) konseling mengatasi orang yang mengalami kecemasan normal. Sedangkan psikoterapi mengatasi orang yang mengalami gangguan kecemasan.
Tyler (1961) berpendapat bahwa konseling berhubungan dengan proses bantuan terhadap klien agar menumbuhkan identitas, sedangkan psikoterapi melakukan perubahan pada struktur dasar perkembangannya.
Dari berbagai pandangan tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan psikoterapi dan konseling dilihat dari tujuannya adalah psikoterapi untuk menyembuhkan, merubah seseorang yang telah mengalami masalah untuk jangka waktu yang panjang dan bisanya mengalami suatu gangguan yang berat . Sedangkan konseling bertujuan untuk mencegah seserang mengalami masalah serta membantu seseorang untuk menemukan identitas dirinya yang sebenar-benarnya.


Referensi :

Markam, S.L.S., Sumarmo. (2007). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)

Gunarsa, S.D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia





Follow Me on Instagram @ulllva